Kamis, 15 Desember 2011



LAMBANG-LAMBANG MASING-MASING PAKSI PAK SEKALA BRAK


---------------------------------------------------------------------------------------------------------

PAKSI BUAY BELUNGUH



Paku Sukha lom lungup/lom lebak - lamon bakak khebu bulung

Paku Sukha lom lungup/lom lebak bahwa rakyat yang di dipimpin atau di bawah buay belunguh selalu mendapatkan pengayoman dan bimbingan atau perlindungan sehingga akan selalu bersatu padu atau selalu rukun sampai nanti.
Lamon bakak  dapat berdiri kokoh sampai daunnya layu atau habis sekalipun dia tetap berdiri tegak maksudnya banyak orang yang akan tetap mendirikannya atau mempertahankannya keberadaannya.
Khebu bulung maksudnya bahwa sesuai dengan nazar beliau ingin jadi raja yang kaya raya untuk kemakmuran masyarakatnya.
Siger bahwa dalam buay belunguh ada 7 tingkatan adok dan petutukhan serta mempunyai 7 anak angkat.
Warna Merah      : keberanian,dinamika, surya (matahari), kasih sayang
Warna Kuning     : kejayaan, kebesaran,keemasan
Warna Hijau        : keagungan, kesejahteraan, kebijaksanaan,kecerdasan 
Tulisan                : menunjukkan indentitas kebuayan.




Drs. IKHWAN SIRAJ BELUNGUH, SH
GELAR/ ADOK         :  
SULTAN PANGERAN IRO BELUNGUH SAI BATIN MARGA
     PENYATU PAKSI YANG MULIA SEKALA BRAK XVII

TAMBO
ASAL KETURUNAN MARGA BELOENGOEH
JUKHAI   UMPU KUNING
Bermula  diriwayatkan,  adapun  yang  menjadi  raja dimasa ini  memerintah Negeri Kenali sekarang ialah RANJI PASAI bertempat di Bernasi, Raja ini serta anak rakyatnya memeluk Agama Budha, menyembah  patung-patung  dan  kayu-kayu  besar  yang diperbuat oleh  nenek moyang mereka.                               
Dimasa ini datang seorang laki-laki bernama UMPU BELUNGUH.
Adapun Umpu Belunguh ini ( keterangan  dari  surat tua yang tertulis dibuku terbuat dari  kulit kayu )  datangnya  dari Madinah (tanah arab) dan beliau ini  sudah  pernah ketanah  SETAMBUL  dan  BAGDAT.  Dari  Madinah  beliau  ini pergi ke HADRAMAUT, dan   dari   Hadramaut   tidak   diketahui   bagaimana   dan   jalan   apa  maka  Umpu Belunguh ini sampai ke Pagar Ruyung (Sumatra Barat). 
Maksud perjalanan Umpu Belunguh  ini, ialah akan mengembangkan Agama Alloh  jaitu   Agama   Islam.    Sesampainya   beliau   ini   di   Pagar   Ruyung   didapatinya   orang-orang Pagar Ruyung sudah memeluk Agama  Islam. Setelah beberapa lama beliau  berdiam  di  Pagar  Ruyung, maka beliau ini  meneruskan  perjalanan  akan mengembangkan agama islam bersama 7 orang hulu balang pemberian raja pagar  ruyung  akan  kawannya.  
Mereka  ini  berjalanlah menyisir pesisir arah Batanghari Musi ( Residen Palembang ) sampai ke satu dusun bernama  Liba  Hadji ( Residen Palembang). Liba Hadji ini ialah negeri Tua, tempat kedudukan POYANG RAKIAN, yang menjadi raja duduk memerintah dimasa ini.Umpu  Belunguh  dan   hulubalang-hulubalangnya   pergi   mendapatkan   Poyang Rakian  dan   menceriterakan   sebagaimana   maksud   perjalanannya   ialah   akan mengembangkan  Agama Islam. Poyang  Rakian  serta rakyat-rakyatnya dimasa ini boleh dibilang sudah memeluk Agama Islam. Beberapa  lama  Umpu  Belunguh  serta  pengiring-pengiringnya   tinggal   di   Liba Haji  ini  dan  pada  suatu  ketika  beliau  ini  mohon  izin  pada Poyang Rakian  akanmeneruskan perjalanan. Maksud beliau ini dikabulkan oleh Poyang Rakian .
Umpu   Belunguh   bersama   hulubalang-hulubalangnya  berjalanlah  dan   sampai pula   pada  satu  dusun  jang  bernama  SUBIK  dimarga  Ranau   sekarang.  Beliau tinggal   menumpang   pada   raja   yang   berkuasa  disini  ialah   UMPU   SEHUJAN, Umpu  Belunguh  serta   pengiring-pengiringya   tinggal   disini  beberapa  lamanya serta  akan  mengembangkan  Agama Alloh, tetapi orang-orang yang diam di Subik ini  serta  rajanya  juga  sudah memeluk Agama Alloh. dari Umpu Sehujan  ini.
Umpu  Belunguh  dapat  keterangan  bahwa  BERNASI  orang-orang  serta  rajanya  belum beragama Islam dan sekarang masih menyembah batang-batang kayu dan Patung-patung.  Umpu  Belunguh  menerangkan  maksudnya  pada  Umpu  Sehujan  akan meneruskan  perjalanan.  Oleh  karena  Umpu Sehujan sangat sayang serta percaya pada Umpu Belunguh, maka Umpu Sehujan ini bermaksud  benar  akan  berangkat bersama-sama  dengan  Umpu  Belunguh.   Setelah  dicari saat  yang  baik  sebagai kepercayaan raja-raja dimasa ini, maka  dikumpulkan  beberapa  hulubalang-hulubalang Umpu Sehujan serta mereka ini mulai berangkat meneruskan perjalanan menuju arah  BERNASI.  
Mereka - mereka  ini   sampai   di  SUKAU, terus  ke  KEMBAHANG, terus  ke HANIBUNG ( Batu Berak )  dan  terus  ke  BERNASI.  Sepanjang  perjalanan yang  dilalui   oleh   mereka-mereka   ini   kebanyakan   sudah  juga  mengenal  serta  memeluk  agama  Alloh.  Sesampainya  mereka  ini  di  Bernasi,  maka pergilah Umpu  Belunguh  serta  Umpu  Sehujan  dan  pengiring-pengiringnya mendapatkan serta  memperkenalkan  diri  pada  raja  yang  berkuasa   disini,  ialah  RANJI  PASAI (Umpu Sekarmong) sebagai yang telah diceriterakan diawal sekali. Umpu Belunguh dan Umpu Sehujan serta pengiring-pengiringnya memperkenalkan diri sama raja Ranji Pasai, serta tinggal menumpang pada raja ini beberapa lamanya Akan  maksud  kedatangan Umpu Belunguh serta pengiring-pengiringnya belumlah diceritakan pada raja ini. 
Setelah  lama  berkenalan  Umpu Belunguh memohonkan satu permintaan pada raja Ranji  Pasai, akan  menjadi  tanda mata  persahabatan, ialah  beliau  minta  sepotong tanah  akan  tempatnya  mendirikan  rumah. Permintaan ini dikabulkan Raja dengansegala senang hati, serta dikasih baginda sepotong tanah bernama SANGAWIKH.
Disinilah  Umpu  Belunguh  serta pengiringnya  mendirikan  sebuah  rumah  dengan dibantu  oleh  rakyat-rakyat   raja   Ranji   Pasai.   Setelah    rumah   itu   selesai   dan ditunggui oleh Umpu Belunguh serta pengiring-pengiringnya, maka mulailah Umpu Belunguh   menjalankan   maksudnya   dibantu    oleh   Umpu    Sehujan   yang   akan  mengembangkan   agama   islam.   Mula-mula   Umpu   Belunguh   mengembangkan agama ini  ialah  pada   rakyat-rakyat  Raja,  dan  banyaklah   diantara  rakyat-rakyat raja Ranji Pasai  yang  mengikut  serta  sangat percaya pada agama yang dikembangkan oleh Umpu Belunguh.
Hampir kira-kira setengah rakyat raja Ranji  Pasai  yang sudah menurut agama Alloh Pada  suatu   hari  Umpu  Belunguh  pergi   mendapatkan  raja  Ranji  Pasai   dengan maksud  mencoba-coba  akan  mengislamkan  raja  ini.  Setelah   beberapa  bersoal  jawab  dengan  raja  ini, maka  Umpu  Belunguh  dapat   keputusan   dari   raja   Ranji Pasai bahwa beliau ini tiada mau menurut agama Umpu Belunguh, dan raja ini tiada mau mengubah-ubah agama nenek moyangnya dahulu.
Umpu  Belunguh  ini  seorang  ulama  besar (alim)  dan  setengah orang mengatakan  bahwa beliau ini  seorang  keramat.   Beliau  ini  tiada  mudah putus  asa,  serta  keras kemaun. Beliau minta izin pada raja akan pulang ke rumahnya di Sangawikh. berulang-ulang Umpu  Belunguh  datang  mendapatkan raja  dengan  maksud  akan mengislamkan raja ini, tetapi raja sangat  berkeras  tiada  mau  menurut, serta  Umpu Belunguh mendapat ancaman dari raja akan  diusir  dari  Sangawikh, dan  manakala tiada mau bisa jadi akan diusir dengan kekerasan.
Umpu Belunguh  serta  Umpu  Sehujan dan  sekalian  rakyat-rakyatnya  yang  sudah dibawah pengaruhnya, tiada bercemas hati mendengar ancaman dari raja ini, melainkan  dengan sabar dijalankan  beliau juga  maksudnya pada  sekalian  rakyat-rakyat yang  belum  mau  menurut.  Ancaman-ancaman  raja  pada  Umpu  Belunguh  serta pengiring-pengiringnya diceriterakan beliau pada Umpu Sehujan dan pada sekalian orang-orang yang sudah mengikutinya.
Mendengar ancaman-ancaman raja ini, maka  panaslah hati  sekalian  rakyat Umpu Belunguh,  dan  diwaktu  ini  banyaklah  patung-patung  dan berhala-berhala yang dirusak oleh rakyat raja yang sudah menurut Umpu Belunguh. Hal ini diketahui raja,  dengan  sangat  murkanya  baginda  mengumpulkan  hulubalang-hulubalang serta rakyat-rakyat akan mengusir Umpu Belunguh dengan pengiring-pengiringnya.  Tetapi  tatkala  diketahui  raja bahwa hampir  semua  rakyatnya  sudah ingkar dari padanya dan sudah  dibawah  pengaruh Umpu  Belunguh,  maka rajapun masgullah hatinya serta timbullah takut beliau akan  mengusir  Umpu  Belunguh dari Sangawikh.
Oleh karena sangat  masgulnya hati raja ini,  terhadap  Umpu Belunguh,  Maka  raja ini pindah diistana beliau di JERAMBAI(Bedudu).Setelah diketahui oleh Umpu Belunguh bahwa raja sudah pindah ke Jerambai, maka datanglah Umpu Belunguh mendapatkan raja itu serta akan mengislamkan beliau. Raja ini bukannya mau menurut malahan dengan sangat marahnya diusirnya Umpu Belunguh dari istananya. Umpu Belunguh menceriterakan halnya dari diusir raja itu pada sekalian pengikutnya. Dengan tidak dapat disabarkan lagi, serta dengan kepanasan hati maka berangkatlah sekalian rakyat Umpu Belunguh serta Umpu Sehujan ke Jerambai cukup dengan alat senjatanya dengan maksud akan memerangi raja Ranji Pasai.
Setelah dilihat Raja akan pengikut-pengikut Umpu Belunguh itu datang dengan alat senjatanya, maka raja menyiapkan pula rakyatnya seberapa yang ada akan melawan rakyat Umpu Belunguh. Diwaktu ini terjadilah peperangan antara rakyat raja dengan rakyat Umpu Belunguh. Oleh karena tiada tertahan  oleh rakyat  raja akan  serangan dari rakyat Umpu Belunguh, maka rakyat raja  habis  lari dan pecah  belah, serta raja ini lari pula ke Gunung Pesagi. Akan ceriteranya raja Ranji  Pasai ini tiada  diketahui lagi, dan kata setengah keterangan orang beliau mati.
Oleh karena Umpu Belunguh  telah  mendapat kemenangan dalam  peperangan  ini dan  Bernasi  tiada  beraja   lagi,  maka   Umpu  Belunguh  dengan  rakyat-rakyatnya  menduduki Bernasi. Atas kemauan  serta  pilihan  dari  sekalian  rakyat  maka  Umpu Belunguh  diangkat  menjadi  Raja  di  Bernasi.  Beliau  ini   terus  juga  menjalankan maksudnya mengembangkan  agama islam  dengan  leluasa  serta  tiada  mendapat  gangguan-gangguan lagi.
Umpu Belunguh disini tiada beristeri dan tiada pula beranak. Maka diangkat beliau 7 orang kesayangannya menjadi anak, yaitu:
1. BERINGIN MUDA, Asal keturunan Perwatin Tanjung sekarang.
2. TATAK, Asal keturunan Yakkub Ginting.
3. TATAU, Asal keturunan Raja Pemuka dusun Gunung Mala.         
4. JAGA, Asal keturunan Batin Tarja Negeri Canda.         
5. KUNING, Asal keturunan Batin Parsi (yang menulis tambo ini).         
6. MANDAN, Asal keturunan Raja Mulia kota karang.         
7. SINDI pr, Asal keturunan Pesirah Kenali.   
      
Masing-masing  mereka  yang 7 ini  ada  mempunyai  surat-surat  serta  keterangan -keterangan dari keturunan-keturunan mereka.
Dari ke 7 anak  angkatnya  Umpu  Belunguh ini, maka  anaknya yang ke 5 ( kuning ) didudukkan beliau menjadi raja dimasa ini, menggantikan beliau. Setelah   kuning   duduk   menjadi  raja,  pada  suatu  hari  Umpu  Belunguh  sedang berjalan-jalan melihat tamasya alam, maka kata setengah riwayat diwaktu itu Umpu Belunguh hilang, kemana perginya wallohualam seorangpun tiada mengetahui.
Umpu Kuning beranak pula 4 orang yaitu:
1. PEMUKA RAJA ANUM
2. PENGERAN MANGKUBUMI
3. KIMAS NGANJAGA BATIN
4. RADEN MENGUNANG.
Pemuka Raja Anum bersama saudaranya kimas Nganjaga Batin siba di Banten Siba maksudnya ialah akan menghubungkan silaturrahim dan akan minta kebesaran dari Sultan Banten, serta akan menuntut ilmu perkara Agama. 

Pemuka Raja Anum beroleh kebesaran dari Banten serta mendapat anugrah:
1. Payung Agung
1. Tombak
1. Badju Besi
2. Pinggan
1. Kain Cindi
1. Kain Limar
1. Kendi
1. Kopiah Hulubalang
1. Baju Panjang.
Barang-barang ini setengahnya sudah terbakar bersama rumah  saya ( Keterangan-keterangan  boleh ditanya sama orang-orang dusun Bumi Agung ).  Barang  yang masih ada sekarang yaitu ;
1. Pinggan
1. Kain Cindi
1. Kain Limar
1. Kendi
1. Kain Tapis
Barang-barang ini dapat dikeluarkan sewaktu rumah  terbakar  dulu,  sebab  tempat menyimpannya dibawah, bukan diatas pagu. Akan saudaranya Pemuka Raja Anum yang turut siba (Kimas Nganjaga Batin) tinggal di  Banten  tiada  pulang, tinggal  kampung Cikuning.  Sampai  pada  masa  sekarang ini keturunan Beliau itu masih ada di Cikuning ( Banten ) dan orang-orangnya masih berbahasa Lampung.
PEMUKA RAJA ANUM beranakkan SANG HIANG RAJA NUKAH dan menjadi keturunan beliau memegang kendali Kerajaan. Anak kedua PEMUKA BULAN BARA dan Ketiga RADJA DI BANDAR Sang  Hiang  Raja  Nukah beranakkan PANGERAN  JAYA  KUSUMA , memerintah kerajaan dimasa ini. 
PANGERAN  JAYA  KUSUMA   beranakkan  DEPATI  BANGSA  RAJA,   menjadi  raja  dimasa ini.
DEPATI  BANGSA  RAJA  beranakkan  PANGERAN  IRO  BELUNGUH dan anak kedua HALIWANG DJANTAN,  Pangeran Iro Belunguh  siba  di  Banten bersama RADEN HU. 
PENGERAN IRO BELUNGUH di angkat jadi Pangeran dengan besluit comp inggris tanggal dan nomornya tidak dapat dibaca lagi sebab sudah terlampau tua.Sewaktu  siba  di  Banten  Pangeran Iro Belunguh dapat  juga  kebesaran  sebagaimana  Pemuka Raja Anum diatas.
Pengeran Iro Belunguh beranakkan RAJA MAHKOTA ALAM, menjadi raja dimasa ini.
RAJA MAHKOTA ALAM beranak  dua,  yang   tua   menjadi   keturunan   kerajaan   serta memerintah dimasa ini. Bernama:
 BATIN SINGA saudaranya yang kedua pr.bernama KANTJA BATIN dan BATIN SINGA beranak tiga yang tua menjadi keturunan kerajaan serta memerintah dimasa ini bernama RADEN NGAIH saudara keduanya bernama KUNCI RIANG dan saudara ketiga Perempuan bernama MAWAI.. RADEN NGAIH juga mempunyai besluit menjadi kria semasa pemerintahan inggris tetapi berluit ini turut juga terbakar bersama rumah saya 
RADEN  NGAIH  beranak KERIA  NATAR  KESUMA menjadi kria semasa pemerintahan inggris dengan besluit ddo 8 juni 1784. 
Keria  Natar  Kusuma  beranak pula  4 orang  yang tua DEPATI PASIRAH menjadi keturunan Raja. Menjadi Pesirah dengan besluit ddo 6 Nopember 1871. Kedua KEMAS ANUM, Ketiga SERIBU BATIN dan keempat KERIA ANUM. 
Depati Pesirah beranak 7 orang :
1.     Siti, ibu dari BATIN PARSI (yang menulis tambo)
2.     Radja Pemuka
3.     Teraju Batin
4.     Pagar Alam
5.     Biha pr.
6.     Jisah pr.
7.     Limah pr.
Siti, Ibu dari Batin Parsi beranak 5 orang:
1.     Batin Parsi - ada di lamban Pakuon
2.     Djarisah -sudirman Penengahan.
3.     Simah - Bahwai
4.     Aboet - Isa atau serun luas.
5.     Djemudin - beranak: Hasan yaitu (marhadist, Damanhuri), Slamah yaitu M. Zaili N. tjanda, Minah- Abas/Sriwati termasuk M. Safi’I Waya, Jemari yaitu Erna, maryama yaitu mak ni berlian terunggak
Raja Pemuka (saudara ke 2.) dari Siti beranak pula 6 orang :
1.     Nur Piah pr.
2.     Radijah pr.
3.     Raini pr.
4.     Halimah pr.
5.     Ta'siah pr.
6.     Rabima pr.
Anak Siti jaitu Batin Parsi, dinikahkan dengan anak tua dari Raja Pemuka  yang  bernama Nur Piah. Perkawinan yang semacam ini dinamai Pecah Periuk. Pecah Periuk yaitu perkawinan dua anak dari dua orang yang bersaudara kandung. 
Batin Parsi beristeri 3 orang,
Yang tua Nur Piah
Kedua Tema
Ketiga Harijah
Masing-masing isteri mempunyai keturunan pula. Demikian asal keturunan Batin Parsi  ini,  serta  keturunan  mulai  dari  Batin  Parsi, sampai pada Masa ini tiada diceriterakan sebab tiada ada kepentingannya, melainkan dapat dilihat dari gambar keturunan yang terlampir bersama ini.
Tersusun oleh saya, di Bumi Agung                    
ddo. 20 Februari 1939. (Batin Parsi)                   
                            
disalin sesuai dengan aslinya oleh:                    
Drs.Ec. Ikhwan siraj Belunguh, SH (Keturunan ke 17 ) 
SULTAN PANGERAN IRO BELUNGUH SAI BATIN MARGA PENYATU PAKSI YANG MULIA SEKALA BRAK XVII
Tanggal, 28 Maret 2000



==============================================================
RAJA - RAJA BUAY BELUNGUH


HASIL PENGANGKATAN DAN PELIMPAHAN GELAR / ADOK
MARGA BUAY BELUNGUH PADA TANGGAL 4 OKTOBER 2008
DI BUMI AGUNG BELALAU LAMPUNG BARAT
_______________________________________________________________

NAMA                         : Drs. IKHWAN SIRAJ BELUNGUH, SH
GELAR/ ADOK         : SULTAN PANGERAN IRO BELUNGUH SAI BATIN MARGA
                                       PENYATU PAKSI YANG MULIA SEKALA BRAK XVII
ISTERI                        : RATU PENGERAN IRO BELUNGUH
LAMBAN                    : GEDUNG PAKUWON
RAJA RAJA MAPAH LAMBAN GEDUNG PEKUWON ATAU HIK HIK BANI:
1.    NAMA                                : SUPIRMAN
GELAR/ ADOK                : RAJA PENGGALANG SETIA
ISTERI                              : BATIN SETIA
LAMBAN                           : BANDAKH

2.    NAMA                                : KHUSNAN
GELAR/ ADOK                : RAJA PANUTAN
ISTERI                               : BATIN IKUTAN
LAMBAN                           : SUKA JADI

3.     NAMA                               : APANDI
GELAR/ ADOK                   : RAJA PELINDUNG JAYA
ISTERI                              : BATIN JAYA
LAMBAN                           : BANJAKH AGUNG

4.     NAMA                               : M. THAMRIN
GELAR/ ADOK                : RAJA PELITA JAYA
ISTERI                               : BATIN PELITA
LAMBAN                           : SUKA MENANTI KEJADIAN.
RAJA RAJA DAN GELAR ADOK:
1.         NAMA                                : MARYADI (bandakh)
GELAR/ ADOK                   : RAJA PERDANA UTAMA
ISTERI                               : BATIN KUSUMA
LAMBAN                            : DOH

2.         NAMA                               : Drs. SAMSUHILAL(penengahan)
GELAR/ ADOK                  : RAJA ITTON
ISTERI                              : BATIN KUMALA
LAMBAN                           : SUKA MARGA

3.         NAMA                                : M. NASRUDDIN ABAS (bandakh)
GELAR/ ADOK                   : RAJA BANGSAWAN BANDAKH
ISTERI                               : BATIN JUNJUNGAN
LAMBAN                           : BANDAKH AGUNG

4.         NAMA                                : Drs. M. SAFE'I (waya krui)
GELAR/ ADOK                   : RAJA BANGSAWAN BANDAKH I
ISTERI                               :
LAMBAN                           : BANDAKH AGUNG

5.         NAMA                                : NASIR YAZID (bandakh)
GELAR/ ADOK                   : RAJA SANGON
ISTERI                               : BATIN PENGAYOM
LAMBAN                           : AKAJAMAN

6.         NAMA                                : RIZAL INDRA (bumi Agung)
GELAR/ ADOK                   : RAJA PEMUKA
ISTERI                               : BATIN SETIA
LAMBAN                           : SUKA BANJAKH

7.         NAMA                                : HERMAN(bumi agung)
GELAR/ ADOK                   : RAJA SEMPURNA
ISTERI                               : BATIN SEMPURNA
LAMBAN                           : SUKA JAYA

8.         NAMA                                : ABIYAZID (Kebun Tebu)
GELAR/ ADOK                   : RAJA MULIA
ISTERI                               : BATIN MULIA
LAMBAN                           : BANJAKH MANIS

9.         NAMA                                : ASLAMI (bumi Agung)
GELAR/ ADOK                   : RAJA PURNAMA
ISTERI                               : BATIN ANGGUN
LAMBAN                           : SUKA MAJU

10.     NAMA                                : M. RUSDI, SH (bumi Agung)
GELAR/ ADOK                   : RAJA MUDA
ISTERI                               : BATIN PERMATA
LAMBAN                           : SUKA KHAJIN

11.     NAMA                                : SURYA WIRAWAN (bedudu)
GELAR/ ADOK                   : RAJA PERDANA SATU
ISTERI                               : BATIN TUTUKAN SATU
LAMBAN                           : BANDING AGUNG

12.     NAMA                                : M. SAHIDI (Bedudu)
GELAR/ ADOK                   : RAJA PERDANA DUA
ISTERI                               : BATIN TUTUKAN DUA
LAMBAN                           : SUKA BANJAKH


13.     NAMA                                : M. ARSAD (Penengahan)
GELAR/ ADOK                   : RAJA BANGSAWAN PENENGAHAN
ISTERI                               : BATIN DUDUNGAN
LAMBAN                           : KAGUNGAN

14.     NAMA                                : HARATA (Sukau)
GELAR/ ADOK                   : RAJA PEMAKHEH
ISTERI                               : BATIN SETIA
LAMBAN                           : NYEKHUPA PEKUWON

15.     NAMA                                : KASIM UTAN (way. Ratai)
GELAR/ ADOK                   : RAJA BUMI AGUNG
ISTERI                               : BATIN KEMALA
LAMBAN                           : PAKUWON

16.     NAMA                                : DEDY NOVIANDI (T. Padang)
GELAR/ ADOK                   : RAJA KAPITAN
ISTERI                               : BATIN SETIA
LAMBAN                           : BANDAKH

17.     NAMA                                : AHMAD ANDY ROMANDA, S.sos (K. Agung)
GELAR/ ADOK                   : RAJA/BATIN BANDAR KUSUMA
ISTERI                               : BATIN ITTON
LAMBAN                           : PAKUWON

18.     NAMA                                : H. MOCH. ROSIDI (CIKUNING)
GELAR/ ADOK                   : RAJA PEKON PAK CIKUNING
ISTERI                               : BATIN PEKON PAK
LAMBAN                           : PAKUWON

BATIN YANG DIANGKAT LANGSUNG OLEH SULTAN :
1.     NAMA                               : MAKMUN HADI, SE (Bumi Agung)
GELAR/ ADOK                   : BATIN BANGSAWAN BUMI AGUNG
ISTERI                               : BATIN AGUNG
LAMBAN                           : SUKA AGUNG




                                                 Bumi Agung, 04 Oktober 2008                         


                                                Drs. IKHWAN SIRAJ BELUNGUH, SH
                                            SULTAN PANGERAN IRO BELUNGUH RAJA MARGA
                                            PENYATU PAKSI YANG MULIA SEKALA BRAK XVII



=======================================================
Lampiran :
 SILSILAH KELUARGA BESAR BUAY BELUNGUH JURAI UMPU KUNING


=======================================================




PENJELASAN SILSILAH KELUARGA BESAR BELUNGUH 
JUKHAI UMPU KUNING


KETURUNAN KE I :                            OEMPOE BELOENGOEH:
KETURUNAN KE II :                           KOENING
Keturunan yang dapat di Jelaskan : 
    1.     Beringin Moeda asal keturunan Perwatin Tanjung Sekarang anaknya M.    Asmuni Suwoh Tambonya Ada dan ada 
         kesamaan tentang Umpu Belunguh
2.     Tatak asal Keturunan Jakub Ginting. (Zakaria Tanjung) belum jelas
3.     Tatau keturunannya adalah Radja pemuka Gunung Kemala Batin Bintang tambonya ada dan ada kesamaan 
     tentang cerita Umpu Belunguh dan dalam tambo ini diceritakan tentang pembunuhan sebuyuh di banten
4.     Djaga keturunannya Batin Tardja Negeri Tjanda  atau H.Alimuddin Umar, SH  tambo ada tapi belum pernah membaca
5.     Koening Keturunannya Batin Parsi dan sekarang adalah M. siraj Bumi Agung anaknya IKHWAN SIRAJ Belunguh, tambo ada dan yang tersebut sekarang.
6.     Mandan Keturunannya Radja Mulia Kota Karang yaitu Masrul dan Drs. FAUZI FATAH, MM  Kedamaian, tambo ada dan ada kesamaan tentang cerita umpu belunguh
7.     Sindi Pr Keturunannya Adalah Pesirah Kenali. tambo belum jelas dan belum pernah baca

KETURUNAN KE III:                   PEMUKA RAJA ANOM
Kuning Beranak;
1.     Pemuka Raja Anom   ada di Bumi agung sampai sekarang
2.     Pengeran Mangkubumi Lebon tidak ada Berita
3.     Kimas Nganjaga Batin ada Di kampung Cikuning yaitu H. Agus Rasyidi telp 
     0254-602884
4.     Raden Mengunang. Lebon tidak ada Berita.

KETURUNAN KE IV :          SANGKIANG RAJA NUKAH
Pemuka Raja Anon beranak:
1.  Sangkiang raja Nukah -> ada di Bumi Agung Sekarang atau di Lamban Pakuon. 
    Sangkian Raja Nukah Beranak yaitu Pengeran Djaya Kusuma keturunan Ke V
2.     Pemuka Bulan Bara -> Sappan keturunannya sekarang Agus Tanjung / Termasuk  M. puad , pd saat ini terjadi bahwa Pemuka bulan bakha perempuan sendiri dari ketiga saudara ini, sehingga pemuka bulan bara minta bagian hak, lalu dijawab oleh Sangkiang Raja Nukah bahwa tunggu sebentar akan saya tanyakan pada  KERIS  dan PAYAN, lalu masuklah beliau ke kamar untuk menanyakan dan setelah keluar dijawab oleh beliau bahwa KERIS dan PAYAN tidak bisa bicara dan dibawalah KERIS dan PAYAN pada Pemuka Bulan Bara untuk membuktikannya karena   KERIS dan PAYAN setelah diajak bicara oleh Pemuka Bulan Bara tidak dapat menjawab lalu beliau lari ke Pulan Tuha, terus tidak pulang-pulang, setelah sekian lama, Pemuka Bulan Bara pulang menemui Sangkiang Raja Nukah mengatakan mereka berdua dari mana yaitu mereka dari ujung sana (nappak hak udo) membua  sawah, oleh sebab itu Pemuka bulan Bara pulang sebab sawahnya sudah selesai,Pemuka Bulan Bara mengasih nama SAPPAN artinya TABAK kapalnya SAPPAN dipakai untuk memuat. Mulai dari sikhing dibawah durian sampai dengan yang  sudah jadi sawah adalah SAPPAN. Dari TABAK sampai Hentalos itu namanya TABAK dan pematang tobong SAPPAN jadi Pematang SAPPAN sedang Pematang TABAK sampai Hentalos dan way Segening terus ikut pula Ulok Khupik itu namanya TABAK dan pada waktu membuka (ngusi) Bumi Agung dinamai JEKHUNAN  itulah ceritanya, apa sebab diserahkan pada Pemuka Bulan Bara karena belum dapat dikerjakan. 
3.     Radja Dibandar -> Keturunannya sekarang adalah Mansyur R.M atau Andi Romanda tinggal di Kagungan.

KETURUNAN KE V:                PANGERAN DJAYA KUSUMA
Pengeran Jaya Kusuma beranak Depati Bangsa Raja.
KETURUNAN KE VI:                 DEPATI BANGSA RAJA
Depati Bangsa Raja beranak:
1.     Pengeran Iro Belunguh keturunannya Yang ada di Bumi Agung Lamban Pakuon.
2.     Haliwang Djantan  keturunannya adalah Sriwati  dan M. Safe’I Waya termasuk M. Nuar/ Jauhari kedamaian yang dikenal  (ngijinjak)
Raden Hoe teman pengeran iro Belunguh siba ke banten.
Raden Hoe -Jadi Muakhi  Khik tikeni Hak keturunannya sekarang M. Saidi atau  Samsuhilal
KETURUNAN KE VII:           PANGERAN IRO BELUNGUH
     Pengeran Iro Belunguh beranak Radja Mahkota Alam.
KETURUNAN KE VIII:       RADJA MAHKOTA ALAM
Radja Mahkota Alam beranak :
1.     Batin Singa - Keturunan nya ada di Bumi Agung ( Lamban Pakuon)
2.     Kantja Batin- Pi’i Penengahan guaina sabah Hentalos.
   
KETURUNAN KE IX :              BATIN SINGA
Batin Singa Beranak :
1.     Raden Ngaih. - ada di Pakuon
2.     Kunci Riang- M. Chodori / Maryadi Bandach, dari keturunan ini banyak yang DUMA(BEDUDU) sehingga di sana telah berkembang 2 Raja yaitu Maryadi adok Raja Perdana Utam (Jukku) di Bandakh Agung, di bedudu berkembang 2 raja karena sudah memenuhi yaitu 1.SURYA WIRAWAN (RAJA PERDANA SAI), Isteri : Batin Tutukan Sai,  Lamban BUMI AGUNG, 2.M. SAHIDI (RAJA PERDANA KHUA), Isteri: Batin Tutukan Khua Lamban SUKA BANJAKH
3.     Mawai Pr- Mail terusannya Kheteman G. Mala
KETURUNAN KE X :             RADEN NGAIH
       Raden Ngaih Beranak  Keria Natar Kusuma
KETURUNAN KE XI:      KERIA NATAR KUSUMA
Keria Natar Kusuma beranak:
1.     Depati Pesirah - di Lamban Pekuon
2.     Kemas Anom - Yazid Arbi Anaknya Iskandar Bandakh anaknya Iskandar,Nasir, Abu Nawar Anaknya Hadri Abunawar  di waya Among Citta Bangik  terusannya Johan dll
3.     Seribu Batin - Tidak Ada Keterangan
4.     Keria Anom - M. Tabran (ngijinjak) anaknya Aslami
KETURUNAN KE XII:        DEPATI PESIRAH
Depati Pesirah Beristeri 3:
1.     dari Gedung Asin Liwa H. Sulton (pekon tengah Liwa) beranak Siti
2.     dari Kenali - abibrahman  termasuk Radja Pemuka cs
3.     dari Serungkuk tidak punya anak dan ada anak setelah ambil 4 anak dari kedamaian terusannya Tajri
    Anak-anak Depati Pesirah:
1.     Siti - ada di pakuon sekarang
2.     Radja Pemuka - Baheram/ makmunhadi atau Zuawi/Nizom Indra-Bustami Talang 
    Padang
3. Teradjo Batin ; ada di Ratai anaknya Burma, Ruah/Amin -> Burhan -> Rum, Bekhudin   (Yakub,Murina,Said,Juariah,mardiyah)  Lihin ->(Hasnan, Taher, Nurba’yah, Minah, Hapsah, Kasim),  yang tinggal di Pekon Burma keturunannya M. Rasid Takit dan Mata  keturunannya Lekat Tanjung
4.     Pagar Alam keturunannya Barnian dan Nuali
5.     Biha- Metudau di Bandung Kenali (lekat Bandung)
6.     Djisah - mutudau di Tanjung M.yusuf (raja Bangsawan)
7.     limah - metudau di Bakhu (ismail)
8.     Caya - ke pi’i atau bakhtiar bakhu

KETURUNAN KE XIII:              SITI
Siti bersuamikan dari sukau dengan Gelar Khaja Liyu beranak:
1.     Batin Parsi -; ada di lamban Pakuon
2.     Djarisah - sudirman Penengahan.
3.     Simah - Bahwai
4.     Aboet - Isa atau serun luas.
5.     Djemudin - beranak: Hasan yaitu (marhadist, Damanhuri), Slamah yaitu M. Zaili N. tjanda, Minah-> Abas/Sriwati termasuk M. Safi’I Waya, Jemari yaitu  Ibu Aslami dan Erna(Tarom) maryama yaitu mak ni berlaian terunggak.
Anak Radja Pemuka : dari 3 tiga isterinya
1.     Norpiah/mursiah -  dari isteri pertama.
anak dari isteri kedua:
1.     Radidjah - Bustami talang padang anaknya M.bangsawan anaknya lagi .
2.     Raini- Baheram (mak mun Hadi) /Zuwawi (Nizom Indra)
3.     Halimah- M. muslim Terunggak
4.     Sa’diah- M.Tabram (Aslami)
5.     Rabima- Harun (Hasir)
Yang Ketiga Tidak Punya Anak ambil 4 anak dari kedamaian
KETURUNAN KE XIV :       BATIN PARSI
Batin Parsi mempunyai Isteri 3:
1.     Noerpiah isteri pertama beranakkan Aliah ibu dari M. Siradj, Romelah bedudu anaknya-> Minarsi, Munir, Marzani, Remuzi Bakri.
2.  Harijah isteri kedua beranakkan Siti Dena diteruskan Hari Zani dan Temah  sekarang keturunannya ada di Kejadian yaitu M.Thamrin.
3.Tema isteri ke tiga beranakkan  
    Mursal Damiri keturunannya sekarang (Darmi-Firdaus G. Kemala) ,(Afandi-A.rosidi) , (marhamah ke serungkuk), (rohmani ke Penengahan), (Nurhaya-Liwa), (Faridah-Liwa), 
   Ismail anaknya adalah M. Buchori, Asni., 
   Aripin anaknya adalah Ahadi, Sa’nah, Kesin, Nurhaida, gunung kemala
   Yauma Sa’diyah anaknya sekarang adalah Zaidar, yulina


KETURUNAN KE XV:        ALIAH
Aliah Bersuamikan Djais dari kembahang dengan sebutan Radja Simbangan menunggu Lamban Pakuon. 
Aliah Beranakkan:
1. Armapuri/Rohmasuri di luas Keturunannya adalah Sodri, Siti Rukmasari, Remuzi, Burhanan, Bunyamin.
2.     Rohana di sekhukuk keturunannya adalah Saryani, Duana, Arijah
3.    Moch. Siraj dengan adok : RAJA PAKSI ada di lamban pakuon dan beristeri 2 dengan istilah tukhun ranjang maksudnya menikahi isteri adiknya Khoiri.
4.  Sekhipah ada di tanjung keturunannya adalah khoirul hakim, Masdaria, Asmawati, Rozali,ida
5.     Khoiri keturunannya
a.     Khusnan keturunannya adalah Chandra pratama Belunguh, satria Belunguh
b.     Munsir keturunannya adalah Risa Belunguh
c.     Suharti keturunannya adalah Dirka Utama Belunguh
KETURUNAN KE XVI:         MUHAMMAD. SIRAJ
Keturunanya dari Isteri Pertama:
a.    Ikhwan Siraj Belunguh 
b.     Lela Amrina Belunguh
c.     Supirman Belunguh 
d.     Ruida Belunguh 
e.     Suryadi Belunguh
f.       Surya Aswani Belunguh 
g.     Samsuddin Belunguh 
h.     Masniar Belunguh .
Dari Isteri Kedua :
a.     Misroni Belunguh
b.     Darwin Belunguh
c.     Linaria Belunguh


KETURUNAN KE XVII: IKHWAN SIRAJ BELUNGUH
M. Siraj keturunannya :
Keturunanya dari Isteri Pertama:
a.     Ikhwan Siraj  dengan Adok : SULTAN PANGERAN IRO BELUNGUH beranakkan Agung  Rachmad Prasetia S.kom Belunguh, ika indrasari SKM Belunguh, Ivana Rachmawati Belunguh, Meiliana Indriyanti Belunguh. Agung Rahmad Prasetia keturunannya MUHHAMAD DAVIQ ARDY Belunguh
b.   Lela Amrina beranakkan M. Apriansayah Alam S.ip Belunguh, Raisa Dita Duwina Amd Belunguh, Rifki irdiasto Belunguh, Putri angraini Belunguh
c.     Supirman beranakkan Yongky kurniawan Belunguh, Andika Saputra Belunguh, Jesi mailiana Belunguh
d.     Ruida beranakkan Runi Natwadila Belunguh, M. Hanif Risqullah Belunguh
e.     Suryadi, beranakkan Eva valia Surya ,belunguh, Nanis Surya Alisia Belunguh
f.       Surya Aswani beranakkan Delviana Aya khairun nisa Belunguh, Moch, Ridho belunguh, Moch Yadid Rofi'i Belunguh
g.     Samsuddin keturunan Mia Audina Belunguh
h.     Masniar Keturunannya Adalah Kartika Mukti Kusuma Belunguh, Satria Belunguh
Dari Isteri Kedua :
i.        Misroni keturunannya adalah Rahma sefi Belunguh, M.dzaky Ferdian belunguh 
j.        Darwin keturunannya adalah Muhammad Fahri Belunguh
k.     Linaria Belum ada Keturunan ocia Belunguh

KETURUNAN KE XVIII :    
AGUNG RACHMAD PRASETIA BELUNGUH

                 Agung Rahmad Prasetia keturunannya MUHHAMAD DAVIQ ARDY

KETURUNAN KE XIX:        
MUHHAMAD DAVIQ ARDY BELUNGUH

                Belum punya keturunan kerena lahir tahun 15 des tahun 2009
Agar Penjelasan ini lebih lengkap diperlukan kerjasama diantara kita agar terjalin kerjasama yang baik dan terjalin tali Silaturrahmi dari Magra Belunguh jukhai KUNING, sehingga bagi semua saudara yang ada garis keturunan supaya masing-masing membuat agar lebih lengkap dan lebih baik lagi .Untuk memudahkan indentitas Kita maka mulai sekarang kita memakai Marga BELUNGUH agar memudahkan komunikasi anak keturunan kita selanjutnya.





SILSILAH KELUARGA BUAY BELUNGUH DI WAY RATAI YANG TERURAI MULAI TERADJO BATIN



SILSILAH KELUARGA BUAY BELUNGUH DI  LAMBAN SUKA JAYA BUMI AGUNG BELALAU YANG TERURAI MULAI ISTERI KE 3 DEPATI PESIRAH





 keturunan ke 5 - 10 masih dalam proses




DI TALANG PADANG


Peninggalan Sejarah:



Diatas Batu ini terakhir umpu belunguh keliatan,  setelah itu wallahualam kemana.
Batu Napak tilas, yang ada di lamban batin bumi agung


Keris milik Umpu Kuning – Anak Umpu belunguh


Tombak (payan) Yang Ada di Gedung Pekuwon
Bumi Agung Belalau

Topi Hulu Balang  di Gedung Pekuwon
Bumi Agung Belalau

Cabang untuk Pencak Silat di Lamban Gedung
Pekuwon Bumi Agung Belalau

Lamban Gedung Pekuwon Bumi Agung
Belalau Lampung Barat



Buku Agama Dari Kulit Kayu  Islam Datang di Buay Belunguh, buku ini  ada di Gedung Pekuwon Bumi Agung Lampung Barat

Kotak Lappit Pesikhihan

Tudung (payung) penutup Ajang Raja dan Saibatin
Sering digunakan dalam pernikahan

Kitab Undang-2 (SIMBUR CAHAYA) yaitu aturan dalam Marga
Bahasa arab melayu ada sebanyak 24 Halaman
============================================================

PEMBAHASAN 
UNDANG-UNDANG SIMBUR CAHAYA
  
BAB I
Adat Bujang Gadis dan Kawin.
Pasal 1).
Pemberitahuan terlebih dahulu dilakukan oleh Si bujang sebelum pernikahan terjadi kepada ketua adat setempat atau kepada kepala dusun. Kewajiban sang bujang juga adalah membayar upah terlebih dahulu kepada ketua adat(pesirah)sebagai tanda rasa hormat kepada pihak gadis. Yaitu 3 ringgit.
Pasal 2).
Jika oranng hendk kawin mesti sanaknya dan sanak calon suaminya memberi tahu kepala dusun. dan laki-laki membayar 1 ringgit pada pesyirah atau kepala dusun dan di bagi bagaimana disebut di pasal satu.
Pasal 3).
Bagi laki-laki, kewajibannya memberi mahar kepada sang isteri saat pernikahan terjadi. Baik uang maupun emas, sebagaimana yang dimampukannya dan atas kesepakatan kedua mempelai. Calon isteri tidak diperkenankan juga meminta lebih. Apabila terjadi maka denda baginya.
Pasal  4).
Semua kebutuhan untuk acara pernikahan, yang menanggung adalah pihak laki-laki dari hasil laki-laki itu sendiri. Tanpa terkecuali.
Pasal  5).
Kewajiban yang musti dipenuhi lagi bagi laki-laki adalah memberikan pintaan kepada orang tua sigadis, memberikan upah, memberikan ganti dari kakak yang belum menikah sebagai rasa hormat dan maafnya mendahuluinya.
Pasal  6).
Apabila telah terjadi, bahwasannya sang gadis dan laki-laki melakukan hubungan sex diluar nikah, maka pihak laki-laki harus segera menikahi si gadis. Semua perkara serahkan pada ketua adat dengan memberikan bayar untuk penyelesaian perkara. Pelayan 6 ringgit,1 ringgit pada pesirah, 3 ringgit pada kepala dusun, 2 ringgit pada pembantunya.
Pasal  7).
Seperti yang dimaksud pasal 6, apabila tidak hamil dan laki-laki melarikannya maka, perkara lebih lanjut yaitu denda baginya dari pihak gadis dan ketua adat. Telah jelas dipasal 6.
Pasal  8).
Denda juga dikenakan pada laki-laki apabila gadis telah hamil dari akibat hubungan sex diluar nikahnya. 12 ringgit dendanya. Dan yang lainnya denda dijelaskan dipasal 6.
Pasal  9).
Telah jelas pada pasal 8.
Pasal  10).
Pengasingan bagi gadis yang hamil tanpa diketahui siapa yang menghamilinya. Gadis diasingkan ditempat pesirah. Jika diinginkan keluarganya kembali maka, keluarga membayar denda 12 ringgit pada pesirah.
BAB II
Aturan Marga.
Pasal 1).
Didalam satu marga ditetapkan stu pesyirah yang memerintah dalam segala hal marganya dan pesyirah itu yang memilih orang banyak yang memilihnya serta yang mengasih nama.
Pasal 2).
di bawah pesyirah ditetapkan satu pegawai. kedudukannya sebagai wakil karena dia yang memerintah marga ketika pesyirah sedanng pergi atau ada keperluan lainnya.
Pasal 3).
Di dalam dusun pesyirah ditetapkan satu penghulu yang dikuasai hakim dan satu khatib yang menolong pekerjaan seorang penghulu.
Pasal 4).
Pesyirah tidak boleh mengangkat atau memberhentikan pegawai jika tidak tidak mendapatkan izin kuasanya di dalam batanghari.
Pasal 5).
jika seoranng pegawai akan diganti karena mati atau sebab lainnya, hendaklah orang banyak memberi yang patut jadi gantinya dan pesyirah membawa orang itu menghadap yang berkuasa dii dalam batanng hari supaya dianngkat.
Pasal 6).
Didalam dusun pesyirah hendak dibuat satu pasungan, maka jika ada oraang yang maling ataupun orang jahat yang akan dibawa kepada yang berkuasa dalam batang hari, boleh pesyirah suruh pasung akan tetapi tidak boleh lebih dari dua hari dua malam.
Pasal 7).
Ditiap-tiap dusun diatur marga dari 6 sampai 20 orang atas pertimbangan yang berkuasa.
Pasal 8).
Aturan antara julat tidak boleh dipakai lagi melainkan yang dipakai ialah ganti didusun pesyirah.
Pasal 9).
Jika ada antara lebih dari enam orang tidak boleh kemit marga dibawanya melainkan orang banyak bergilir antar.
Pasal 10).
Jika ada perahu mudik milih membawa cap macan hendak dikasih antaran sebagaimana layaknya.
Pasal 11).
Hendaknya pesyirah memperhatikan pemeliharraan jalan di dalam batasnya maka jalan besar bukannya 24 kaki, jalan simpangan bukannya 12 kaki. Dipinggir jalan hendak dibuat laren dalamnya satu hasta. Dan tiap-tiap sungai hendak dibuat jembatan, dari papan dan kayu yang awet.
Pasali 12).
Didalam satu dusun marga yang berkuasa hendak dibuat rumah untuk tempat orang menginap.
Pasal 13).
Rumah, jalan, jembatan yang mengatur adalah seorang raja.
Pasal 14).
Siapa yang meniggalkan pekerjaan raja, maka kena denda 3 ringgit dan dia membayar upah pada orang yang menggantikan pekerjaannya.
Pasal 15).
Dan yang dilepaskan dari segala pekerjaan tersebutt disini yaitu pesyirah.
Pasal 16).
Tidak boleh pesyirah menerima orang asing di dalam marga akan berladang, mengajar ngaji,pandai mas atau besi, atau lain-lain.
Pasal  17).
Pesyirah diizinkan pakai cap. itulah tanda dia dia yang menjalankan kekuasaan raja didalam marga.
Pasal 18).
Tidak boleh seseorang dari satu marga pergi dilain marga jika tidak membawaa pas yaitu cap dari pesyirah.
Pasal 19).
Pesyirah bertanggung jawab atas perbuatan warga yang ia beri cap jalan, dan jika pesyirah merasa warga hendak berjalan dengan maksud yang tidak sempurna boleh pesyirah melarang serta tidak mengasih cap.
Pasal 20).
Jika pesyirah kirim surat kemenapun hendaknya ia memakai cap nya supaya jelas.
Pasal 21).
Seorang pesyirah hendaknya memakai kopiah dari emas dan payung merah pinggirnya kuning, dan istri pesyirah boleh pakai payung dan lainnya sebagaimana seorang pesyirah.
Pasal 22).
Jika pesyirah membawa pajak atau  melaksanakan pekerjaan seorang raja hendaknya para warga membberi arahan yang patut.
Pasal 23).
Dan pesyirah mengajak serta banyak orang untuk memasang perangkap macan, kuping dan buntutnya itu dikirim kepada raja dan raja bisa membayarnya 20 rupiah kertas.
Pasal 24).
Orang dusun yang kena penyakit akal atau gila hendaknya dijaga orang banyak supaya tidak mencelakai orang lain.
Pasal 25).
Tidak boleh seseoranng menyimpan senjata lepas(senapan) jika tidak dapat izin dari yang berkuasa.
Pasal 26).
Dari batang kulutum, unglem, tidak orang menebangnya jika tidak mendapat izin dari yang berkuasa.
Pasal 27).
Kulit ngrawan tidak boleh diambil jika tidak dengan menebang batangnaya serta dibuat ramuan-ramuan.
Pasal 28).
Tidak boleh orang laki-laki pindah kelain marga atau kelain dusun jika tidak mendapat izin dari yang berkuasa.
Pasal 29).
Jika orang beristri dilain dusun atau marga hendaklah isrinya ikut ke marga dalam satu atau dusun suaminya.
Pasal 30).
Jika perempuan berlaki dilain dusun asing lantas lakinya mati, hendaklah perempuan itu tetap tinggal didusun suaminya yang sudah mati tersebut. tetap jika dia sudah menikah lagi maka dia ikut bersama suaminya yang  baru.
BAB III
Atura Dusun dan Berladang.
Pasal 1).
Di dalam suatu dusun ditetapkan satu pemimpin yang memerintah dusun.
Pasal 2).
Di dalam satu dusun pemimpin ditetapkan satu khatib yang di tetapkan oleh hakim.
Pasal 3).
Kepala dusun dan pegawainya hendak pakai kopiah penjalin.
Pasal 4).
Tidak boleh pemimpin mengangkat atau memberhentikan pegawai nya, tanpa ada sebab tertentu.
Pasal 5)
Di tiap-tiap dusun diatur kepala dusun dua sampai delapan orang atas keptutan pesyirah.
Pasal 6).
Dan jika ada orang asing sampai di dalam dusun tidak menunjukkan surat pas, hendaklah kepala dusun menangkapnya, dan menyerahkan kepada kepala desa.
Pasal 7).
Siap-siapa yang tidak turun waktu sampai gilirannya kepala dusun, putus kepala dusun namanya, kena denda satu ringgit serta kena bayar upah kepada orang yang menggantikannya.
Pasal 8).
Jika orang punya rumah dimasuki orang jahat atau pencuri masuk dusun tidak dengan pengetahua kepala dusun maka dihukuum dari satu sampai tiga bulan.
Pasal 9).
Jika orang dagang atau orang lain singgah di dusun atau ladang  dengan maksud akan bermalam hendaklah kepala dusun memeriksa surat pas nya.
Pasal 10).
Orang dusun tidak boleh berjualan atau membeli orang yang mmempunyai pekerjaan.
Pasal 11).
Segala mata pajak hendak berumah di dusun dan ttidak boleh lebih dari dua penunggu di dalam satu rumah.
Pasal 12).
Jika orang berladang, dan apabila ladangnya terbakar dan mengenai ladang orang lain, maka orang itu dikenakan denda.
Pasal 13).
Jika orang punya rumah terbakar karena kurang dijaga, tetapi tidak  ada di tempat yang punya rumah maka itu dinamakan kecelakaan.makka orang yang rumahnya terbakar mendapatkan denda 6 ringgit.
Pasal 14).
Jikka orang punya rumah didalam dusun terbakar sebab kurang penjagaan maka orang itu kena tepung dusyun: kerbau satu, beras 100 gantang, kelapa 100 biji, gula 1 guci, bekasam 1 guci.
Pasal 15).
Tiap-tiap tahun hendak prihatin membagi tanah  akan berladang kepada masyarakatnya dan hendaklah ia memeriksa, apakah masyarakat bisa menjaga ladang atau tidak.
Pasal 16).
Hendak pesyirah memperhatikan mejaga supaya jangan masyarakat memanen kapas sebelum masak.
Pasal 17).
Pesyirah hendak selalu berjaga supaya masyarakat tidak mengambil uang panjar pada orang dagang atas tanaman yang belum masak.
Pasal 18).
Orang yang berkebon kekuasaannya atas tanah di darat kebonnya batas satu bidang dari rumahnya itu.
Pasal 19).
Aturan tanah nurung tidak boleh di pakai lagi.
Pasal 20).
Jika orang membakar ladang lantas orang lain punya tanaman seperti duren,  maka orang itu dikenakan denda dari 6 ringgit dan dikenakan ganti rugi tanaman yang terbakar tersebut.
Pasal 21).
Dan jika orang memakai ladang dekat orang punya kebon serta bekasnya sudah terbuat dari keputusan orang yang punya kebon maka kebon itu hangus juga tidak ada yangg diganti oleh orang yang memaki ladang tersebut.
Pasall 22).
Kerbau pada malam hari harus dikandang dan dilepaskan pada siang hari tetapi orang yang punya kerbau menanggung segala hal jika ada orang punya kebon sawah atau ladang dirusak oleh kerbaunya.
Pasal 23).
Jika ada kerbau mati ditubruk orang atau sebab yang lainnya, dan mati maka orang yang menumburnya dikenakan denda 4 sampai 8 ringgit.
Pasal 24).
Yang  boleh dikatakan kotak sawah atau ladang, jika digunjang lantas panjang kotak tiga depa tidak bergerak atau mati.
Pasal 25).
Jika orang banyak yang membuka sawah maka roboh sawah yang kurang tegak.
Pasal 26).
Kerbau yang lepas dan yang merusak ladang dapat ditangkap dan yang punya kerbau harus menebus kerbaunya 2 ringgit.
Pasal 27).
Jika orang lepaskan kerbau di dalam hutan sampai tidak dicirikan, hingga kerbau itu menjadi jalang.
Pasal 28).
Jika orang hendak sedekahkerbau atau kambing yang jadi niat hendak dipotong di dusun tidak boleh di potong di ladang.
Pasal 29).
Jika orang menjual ladang atau sawah hendak melapor kepada kepala dusun.
Pasal 30).
Jika orang menjual kebon tidak dengan perjanjian tidak boleh ditebus.
Pasal 31).
Jika orang akan berladang di marga asing, hendaklah minta izin kepada pesyirah dan dia membayar sewa tanah pada orang yang punya sawah.
Pasal 32).
Jika orang yang menumpang berladang atau berkebon di tanah dusun lain hendak balik ke dusunnya, semua tanaman kembali keorang yan mempunyai tanah.
Pasal 33).
Jika orang numpang bertemu gading atau cula yang sudahh mati melainkan dibagii tiga.
Pasal 34).
Jika orang dusun bertemu kayyu didalam batas dusun bole ditebas karena itu masih milik dusun tersebut.
Pasal 35).
Tidak boleh orang nuboki sungai jika tiada keterangan dari kepala dusun.
Pasal 36).
Siapa-siapa yang berjudi atau sabung tidak dengan izin yang berkuasa, mmaka mendapatkan hukuman yang dijatuhi oleh raja.
Pasal 37).
Trimuan habis musimnya hendak dibuang oleh orang dusun.
Pasal 38).
Yang dikatakan sialang kayu : tendiket, benaket, lagen(hanau). Yang lain seperti kayu labu tidak boleh disebut sialang meski kayu itu sudah berbuah.
BAB IV
Aturan Kaum
Pasal 1).
Di dalam dusun pesyirah ditetapkan satu penghulu yangberkuasa atas hakim.
Pasal 2).
Di dalam dusun ppesyirah ditetapkan satu atau dua khatib dan dibantu oleh seorang penghulu.
Pasal3).
Di dalam suatu dusun ditetapkan satu atau dua khatib yang tidak dibawah kuasa hakim.
Pasal 4).
Pesyirah hendak pilih siapa yang patut menjadi kaum di dalam marganya dan disahkan oleh paduka pangeran penghulu nata agama di palembang.
Pasal 5).
Modin muazin dan marbot tidak boleh dipakai di uluan.
Pasal 6).
Hendak penghulu serta khatib-khatib menolong pekerjaan pesyirah, mereka hendaknya memellihara buku jiwa di dalam suatu dusun dan menulis orang yang kawin dan mati dan perhitungan pajak.
Pasal 7).
Hendaknya pesyirah mencari orang yang tau surat menyurat yang akan jadi kaum nya.
Pasal 8).
Kaum-kaum tidak boleh menikahkan orang jika tidak mendapat izin dari kepala dusun.
Pasal 9).
Setiap tahhun hendak para khatib kasih salinana buku orang yang kawin atau yang mati.
Pasal 10).
Dari hari dua puluh satu sampai hari tiga puluh bulan puasa boleh kaum minta fitrah.
Pasal 11).
Jika orang membayar zakat maka setiap orang dipungut 10 gantang di dalam 100 gantang padi.
Pasal 12).
Kaum-kaum hendak memelihara masjid dan tempat-tempat keramat.
Pasal 13).
Orang yang kawin hendak membayar batu kawin sekurannaya ½ rupiah kepada orang yang menikahinya.
Pasal 14).
Orang yang hendak mandi dan mensolatkan orang yang mati tidak boleh meminta bayaran melainkan seikhlasnya.
Pasal 15).
Hendak kaum mengajar anak-anak di dalam dusun mengaji  tidak dengan meminta bayaran melainkan seikhlasnya.
Pasal 16).
Pesyirah dengan penghulu hendak menyantuni anak yatim piatu ataupun memeliharanya sampai anak itu berumur 14 tahun.
Pasal 17).
Jikalau pennghulu hendak mengantar fitrah atau zakat di palembang hendak pesyirah mengasih seperempat dua orang mata pajak.
Pasal 18).
Penghulu dan khatib lepas dari aturan pajak dan dari segala pekerjaan marga.
Pasal 19).
Dari fitrah dan zakat di dalam marga hendak penghulu menngumpulkannya dan dibagikan.
BAB V
Aturan Pajak
Pasal 1).
Pada tiap tahun akan diatur hasil di dalam satu marga bakal pulang kepada raja.
Pasal 2).
Pada setiap tahun di dalam bulan november dan desember hendak kepala devisie periksa jiwa di dalam satu dusun dan marga serta membuat bukunya.
Pasal 3).
Bujang gadis dan janda dilepaskan dari aturan pajak dan tidak boleh dimintai untuk membayar.
Pasal 4).
Pesyirah serta anaknya yang paling tua, pegawai marga, kepala dusun, penghulu serta khatib-khatib yanng ada surat cap lepas dari pembayaran pajak.
Pasal 5).
Sewaktu kepala devisie periksa jiwa di dalam dusun boleh orang suami istri dan duda mengadu jika ia hendak lepas dari pembayaran pajak.
Pasal 6).
Kepala devisie waktu periksa jiwa hendaklah membuat satu surat dari segala orang yang kena penyakit atau yang patut lepas dari pembayaran pajak.
Pasal 7).
Pajak dari segala suami istri dan duda di dalam suatu marga dikumpulkan di dalam satu surat, dan surat itu piagam namanya.
Pasal 8).
Jika orang baik suami istri baik duda yang masuk masuk aturan pajak mati sesudah diatur piagam dan pajaknnya belum terbayar, maka barang tinggalannya menanggung orang tersebut.
Pasal 9).
Pesyirah hendak memungut pajak pada orang banyak dua kalli di dalam satu tahun.
Pasal 10).
Sesudah kepala dusun mengumpulkan uang pajak hendak diserahkan kepada oran yang berkuasa.
Pasal 11).
Tidak boleh pasyirah menyimpan uang pajak melainkan sesudah terkumpul itu uang di antar dimana tempat kas.
Pasal 12).
Pasyirah yang menghilangkan atau memakai uang pajak kena hukuman dari raja.
Pasal 13).
Waktu pasyirah mengumpulkan uang pajak maka hendaklah pegawai ikut menjaga uang itu.
Pasal 14).
Jika ada orang yang tidak mampu membayar pajak, hendak menghadap kepada pasyirah .
Pasal 15).
Persen pajak yaitu 5 rupiah di dalam 100 pulang pada pasyirah persen itu dibagi lima.
Pasal 16).
Hendaklah kepala devisie membuat setiap tahun satu buku jiwa, satu buku aturan piagam di dalam satu marga dan satu buku aturan pajak di dalam suatu dusun.
BAB VI
Adat Perhukuman
Pasal 1).
Jika orang akan melakukan utang piutang atau penggadaian pasyirah boleh meminta tanda serah yaitu berupa uang.
Pasal 2).
Dari segala perkara yang salah pada aturan raja atau pada adat seperti perkara mencuri, berkelahi, tidak boleh pasyirah mengambil tanda serah.
Pasal 3).
Dari segala utang piutang di bawah 5 rupiah tidak mengambil tanda serah.
Pasal 4).
Jika orang utang piutang membayar tanda serah tidak boleh lagi pasyirah mengambil walasyan ketika utang terbayar.
Pasal 5).
Tanda serah dibagi tiga, dua bagian pulang pada pasyirah dan satu lagi pada pegawai-pegawai.
Pasal 6).
Segala perkara yang menjadi salah satu pada aturan raja atau pada adat hendak pasyirah periksa dan hukum bagaimana tersebut dalam undang-undang ini.
Pasal 7).
Jika kepala dusun putuskan perkara maka masyarakat tidak suka maka ia punya perhukuman boleh ia mengadu pada pasyirahnnya.
Pasal 8).
Jika di dusun ada orang yang melanggar adat yang patut di denda lebih dari 6 ringgit maka harus di bawa kepada pasyirah supaya dia yang memutuskan.
Pasal 9).
Dari segala perkara yang pasyirah perhatikan bahwa dihadapan kepala divisie atau dihadapan siapa yang berkuasa disuatu daerah.
Pasal 10).
Dari perkara bunuhan, melanggar lawan dengan senjata pada yang berkuasa di dalam negri tidak boleh pasyirah memutuskan karena hukuman raja.
Pasal 11).
Jika seseorang bersumpah didalam sebuah perkara atau menjadi seorang saksi, akan tetapi ternyata dia itu hanya saksi palsu maka ia dikenakan hukuman raja.
Pasal 12).
Jika seseorang berkelahi ataupun merusak tanaman orang atau merusak rumah orang, maka ia harus membayar kepada orang yang jadi korban yaitu: beras satu gantang, kelapa sebiji, bekasam 1 gucicdan sirih kapur. Dan jika ditimbang yaitu sebesar 2 sampai 6 ringgit.
Pasal 13).
Jika orang bergoco atau menggunakan kayu di dalam rumah di halaman rumah sampai terjadi keributan maka dikenakan denda dari 2 sampai 6 ringgit.
Pasal 14).
Jika orang berkalahi  di depan rumah orang dan orang yang punya rumah mengadu maka yang memulai perkalahian itu dikanakan denda 2 ringgit diserahkan kepada orang yang punya rumah.
Pasal 15).
Jika seseorang berkelahi membawa besi atau memakai senjata, ia dikenakan denda dari 6 sampai 12 ringgit

Ikhwan Siraj Belunguh
Buku SIMBUR CAHAYA dari Lamban Gedung Pekuwon
Bumi Agung Belalau Lampung Barat
========================================== 



 
Beberapa Besluit (surat Pengangkatan) mulai 1784 ada yang Tidak bisa dibaca karena terlalu tua pada keturunan ke   7  (PANGERAN IRO BELUNGUH)



KOTAK ALAT-ALAT

  ALAT-ALAT


PETUTUKHAN ATAU PANGGILAN









Lontar Lontar Aksara lampung dan arab melayu  di lamban Gedung pekuwon BumiAgung dan pesan-pesan atau peninggalan pesan-pesan


ALAT-ALAT KESENIAN DAN BUDAYA BUAY BELUNGUH 
  Gong yang disamping untuk sarana nyambai juga digunakan untuk jam masyarakat dan sarana memberikan informasi, biasanya juga klukkup yang terbuat dari kayu untuk sarana hiburan juga 
untuk sarana pemberitahuan bahwa disuatu tempat ada yang berpulang. ke ILAHI.



 Gamolan Pering (gamolan Lunik) sedang yang diatas adalah gamolan balakGamolan Pering yang biasa dipakai di lampung barat untuk acara santai dan tidak mengundang masyarakat banyak.

Menurut Hasil Penyelidikan bahwa
Alat music Gamolan Lampung  (alat music dari bambu) yang diperkirakan dibuat pada abad ke-4 Masehi dan mengalami perkembangannya apada abad ke-5 Masehi, yang merupakan cikal bakal tetabuhan Gamelan dari jawa.
Budayawati Amerika Profesor MARGARET J KARTOMI dalam bukunya Musical Instruments Of Indonesia, seperti dikemukakan Kepala Dinas Kominfo Lampung SUTOTO, di jawa tidak ditemukan alat music tunggal yang bernama gamelan, ternyata Gamelan atau Gamolan ditemukan di Lampung Barat, yang serupa dengan relief di candi Borobudur.
Bila kita tinjau dari sejarah sebelum Paksi pak atau asal mula sumatera dan lampung pada khususnya adalah kemungkinan ada benang merahnya yang dapat kita ambil pada Masa Keratuan Pemanggilan dan Puncak yaitu
Keturunan keratuan dari Gunung Dempo tinggal di Martapura mendirikan Keratuan Pemanggilan dan Ke Skala Brak mendirikan Keratuan Dipuncak.
Keratuan Pemanggilan dan Palembang mendirikan Kerajaan Sriwijaya. Raja terkenal adalah Bala Putra Dewa. Raja Sriwijaya bersaudara dengan Raja Ho-Ling mendirikan kerajaan Mataram Kuno yaitu dinasti Sailendra (membuat monument Candi Borobudur) di Jawa Tengah. Setelah dinasti Sailendra, dilanjutkan dengan dinasti Sanjaya yang merupakan keturunan Kerajaan Sunda-Galuh Kuno di Jawa Barat dan Kerajaan Ho-Ling di Jawa Tengah. Jadi pada saat itu kerajaan Sriwijaya, Mataram Kuno dan Sunda-Galuh masih ada hubungan darah, karena ada perkawinan antar bangsawan kerajaan.
Sedangkan Keratuan Dipuncak yang dalam catatan I-Tsing dikenal dengan nama To-Lo-Phwang (To: Orang dan Lo-Phwang: Lampung atau diatas bukit) atau Kendali (Kenali, Lampung Barat). Rajanya yang terkenal Sri Haridewa dan raja terakhir adalah Ratu Sekarmong (Ranji Pasai). Suku Lampung yang masih menganut agama Hindu Birawa ini dikenal dengan Buai Tumi. Kerajaan ini menjalin hubungan dengan Kerajaan Sunda-Galuh dengan pernikahan Putri Ratna Sarkati (Putri Raja Kendali Lampung) dengan Prabu Niskala Wastu Kencana (Putra Prabu Linggabuana, Raja Sunda-Galuh yang tewas di Perang Bubat). Kedatangan rombongan Putri Ratna Sarkati tersebut membawa Pisang Muli yang waktu itu hanya ada di Lampung. Sehingga pada saat ini di Jawa Barat dikenal juga dengan Pisang Muli atau Pisang Lampung. Dari pernikahan tersebut melahirkan Prabu Susuk Tunggal atau Sang Haliwungan (Raja Sunda , ayah Kentrik Manik Mayang Sunda). Sedangkan istri kedua Prabu Niskala Wastu Kencana adalah Putri dari pamannya Resi Bunisora (adik Prabu Lingga Buana) dan melahirkan Prabu Ningrat Kencana (Raja Galuh, ayah Prabu Siliwangi).
itulah sekilas yang dapat kita tarik hubungan pada masa itu, sehingga kemungkinan besar ada hubungan, mohon ditambahkan kalau ada informasi lebih jauh dan jelas karena keterbatasan pengetahuan kami. 


SERDAM (SEKHADAM)
SERDAM (SEKHADAM) dan SULING YANG BIASA DIPAKAI OLEH MASYARAKAT
LAMPUNG BARAT YANG BIASANYA DIPAKAI OLEH BUJANG



GROUP NYAMBAI, DENGAN GAMOLAN BALAK DAN ADA JUGA GAMOLAN 
PEKHING ATAU BAMBU





GROUP HADRAH DAN BEDIKIKH DI BUAY BELUNGUH DENGAN PEMBINA BAPAK
MEJIDIN SEKALI GUS BANYAK MENGAJAR DI PEKON-PEKON LAIN
BAHKAN SAMPAI KE KAB. LAIN

GROUP TARI DARI BUAY BELUNGUH PEMBINANYA JUGA MEMBERIKAN 
BIMBINGAN DI PEKON-PEKON LAIN BAHKAN KE LAIN DAERAH




GROUP IKATAN PENCAK SILAT  BUAY BELUNGUH DI PAYA BATU KEJANG DENGAN 
PEMBIMBING DARI MAT PAYA, DITERUSKAN OLEH NUALI JUGA BANYAK 
MENGAJAR DI DAERAH LAIN